(Sumber gambar : http://pkukmweb.ukm.my)
Leukosit
Leukosit memiliki bentuk khas, nukleus, sitoplasma dan organel, semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu. Eritrosit bersifat pasif dan melaksanakan fungsinya dalam pembuluh darah, sedangkan leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan dalam menjalankan fungsinya. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Lima bentuk leukosit yang berbeda dibagi dalam dua kelompok, yakni granulosit yang memiliki butir khas dan jelas dalam sitoplasma dan agranulosit yang tidak memiliki butir khas dan jelas dalam sitoplasma. Dari diferensiasi penghitungan leukosit dapat ditentukan persentasi normal dari tiap jenis yang ternyata cukup berbeda (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Granulosit
Ada tiga tipe granulosit yang diberi nama berdasarkan sifat reaksinya terhadap zat warna tertentu. Leukosit eosinofil butirnya bersifat asidofil (berwarna merah dengan eosin). Leukosit basofil butirnya bersifat basofil (ungu), dan leukosit neutrofil butirnya tidak bersifat asidofil maupun basofil. Afinitas terhadap zat warna dari butir leukosit neutrofil bervariasi antara hewan satu dengan yang lain. Karenanya sering disebut dengan istilah heterofil, sebagai pengganti neutrofil, yang menyatakan bahwa butirnya tidak bersifat eosinofil maupun basofil. Lazimnya untuk leukosit neutrofil dipakai istilah khusus, yakni leukosit polimorfonuklear (PMN atau polymorphonuclear).
Leukosit Neutrofil berdiameter 10 sampai 12 µm, memiliki butir halus dalam sitoplasma dan inti berglambir. Kromatin inti pekat dan mengelompok. Benang kromatin antarglambir jelas terdapat pada manusia dan ruminansia, kadang-kadang tampak pada anjing. Karena konstriksi inti tidak lengkap atau sempurna, maka sulit menentukan gelambir secara pasti pada leukosit neutrofil pada hewan, kecuali ruminansia. Di antara hewan peliharaan, jumlah gelambir pada leukosit neutrofil domba paling banyak. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Netrofil granulosit dari wanita memperlihatkan adanya Dramstick yaitu seperti alat pemukul genderan, tetapi pada lelaki tidak memperlihatkan adanya badan kromatin yang mempunyai bentuk khusus ini. Adanya dramstick diperkirakan karena adanya pemadatan kromosom x yang sedang tidak melakukan kegiatan. (2009, Modul praktikum genetika)
Leukosit tua memiliki gelambir lebih banyak atau jelas dari yang muda. Karenanya bila leukosit neutrofil memiliki inti berbentuk V, U, atau S tanpa konstriksi jelas, dianggap sebagai leukosit muda. Pada kasus penyakit bakteri, lazimnya jumlah leukosit neutrofil dalam darah meningkat dan tampak pula leukosit muda. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Pada Manusia betina, leukosit memiliki apendiks jelas pada intinya yang disebut Barr. Kromatin kelamin ini kecil (1,5 µm) bertaut pada gelambir utama melalui benang kromatin dan merupakan ciri khas bagi hewan betina. Badan Barr atau kromatin kelamin ini dipakai untuk menentukan jenis kelamin betina pada hewan yang mengalami kelainan kelenjar endoktrin (endoctrine dysfunction) atau anomali pada kromosom. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Istilah 'seks chromatin' terdiri dari dua struktur berbeda secara dangkal: (1) yang Barr tubuh, dan hadir di epithelial sel jaringan lainnya, (2) tongkat pemukul genderang dari polymorphonuclear leucocytes. A drumstick consists of a small nuclear mass, about 1.5 J tongkat pemukul genderang kecil yang terdiri dari nuklir massa, sekitar 1,5
in diameter, which is attached to the body of the nucleus by means of a thin filament 1 (Fig. 1). diameter dalam, yang melekat pada tubuh inti dengan sedikit kawat pijar 1 (Fig. 1). Drumsticks may occur in any of the three types of polymorphonuclear leucocytes, but for practical purposes only those present in neutrophils are considered. Drumsticks dapat terjadi di salah satu dari tiga jenis polymorphonuclear leucocytes, tetapi untuk tujuan praktis hanya hadir di neutrophils dianggap (2009, http://nature.com)
Mekanisme X-inactivation
Inactivation kromosom X yang memerlukan gene pada kromosom disebut XIST.
- XIST encodes a large molecule of RNA (of a type different from those, eg, mRNA, used in protein synthesis). XIST encode besar dari molekul RNA (dari jenis yang berbeda dari mereka, misalnya, mRNA, digunakan untuk sintesis protein).
- XIST RNA accumulates along the X chromosome containing the active XIST gene and proceeds to inactivate all (or almost all) of the other hundreds of genes on that chromosome. XIST akumulasi RNA sepanjang kromosom X berisi XIST gene aktif dan melanjutkan ke menonaktipkan semua (atau hampir semua) yang lain dari ratusan gen pada kromosom.
- XIST RNA does not travel over to any other X chromosome in the nucleus. XIST RNA tidak bepergian ke kromosom X lainnya di inti.
- Barr bodies are inactive X chromosomes "painted" with XIST RNA. Badan Barr tidak aktif X chromosomes "lukis" dengan XIST RNA. (2009, http://users.rcn.com)
Agranulosit
Dua tipe agranulosit, yaitu limposit dan monosit tidak memiliki butir sitoplasmik spesifik, tetapi sering mengandung butir azurofil yang tidak spesifik. Agranulosit selanjutnya ditandai dengan adanya inti lonjong, bulat dengan lekuk khas. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Dua tipe agranulosit, yaitu limposit dan monosit tidak memiliki butir sitoplasmik spesifik, tetapi sering mengandung butir azurofil yang tidak spesifik. Agranulosit selanjutnya ditandai dengan adanya inti lonjong, bulat dengan lekuk khas. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
· Limposit.
Persentase limposit pada darah ferifer tergantung pada spesiesnya. Limposit besar adalah bentuk yang belum dewasa, dan sering disebut prolymphocytes) atau sel “blas” besar.
Limposit menunjukkan ketidaksamaan dalam bentuk maupun fungsinya, karena sifatnya yang plastik dan mampu bergerak serta dapat mengubah bentuk dan ukurannya. Sifat limposit mampu menerobos jaringan atau organ tubuh lunak, karena menyediakan zat kebal untuk pertahanan tubuh. Limfosit kecil berdiameter 6 sampai 9 µm, inti besar dan kuat mengambil zat warna, dikitari sedikit sitoplasma yang berwarna biru pucat. Lazimnya inti memiliki sedikit lekuk pada satu sisi. Pada sediaan ulas, inti begitu gelap sehingga nukleolus tidak tampak. Sitoplasma yang sedikit, mengandung banyak poliribosom dan sedikit mitokondria. Bila butir azurofil ada, lazimnya tampak di daerah lekuk inti.
Limfosit besar, berdiameter 12 sampai 15 µm, memiliki lebih banyak sitoplasma, dan inti lebih besar dan sedikit pucat dibandingkan dengan limposit kecil. Butir azurofil tampak di daerah lekuk ini dn mengujian dengan mikroskop elektron menunjukkan sepasang sentriol yang dikitari oleh apparatus golgi. Limfosit besar memiliki apparatus golgi lebih jelas, nukleolus serta mitokondria lebih besar. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
Limposit menunjukkan ketidaksamaan dalam bentuk maupun fungsinya, karena sifatnya yang plastik dan mampu bergerak serta dapat mengubah bentuk dan ukurannya. Sifat limposit mampu menerobos jaringan atau organ tubuh lunak, karena menyediakan zat kebal untuk pertahanan tubuh. Limfosit kecil berdiameter 6 sampai 9 µm, inti besar dan kuat mengambil zat warna, dikitari sedikit sitoplasma yang berwarna biru pucat. Lazimnya inti memiliki sedikit lekuk pada satu sisi. Pada sediaan ulas, inti begitu gelap sehingga nukleolus tidak tampak. Sitoplasma yang sedikit, mengandung banyak poliribosom dan sedikit mitokondria. Bila butir azurofil ada, lazimnya tampak di daerah lekuk inti.
Limfosit besar, berdiameter 12 sampai 15 µm, memiliki lebih banyak sitoplasma, dan inti lebih besar dan sedikit pucat dibandingkan dengan limposit kecil. Butir azurofil tampak di daerah lekuk ini dn mengujian dengan mikroskop elektron menunjukkan sepasang sentriol yang dikitari oleh apparatus golgi. Limfosit besar memiliki apparatus golgi lebih jelas, nukleolus serta mitokondria lebih besar. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)
· MONOSIT.
Monosit adalah leukosit terbesar yang berdiameter 15 sampai 20 µm dan berjumlah 3 sampai 9% dari seluruh sel darah putih. Terdapat kesulitan dalam identifikasi monosit dengan adanya bentuk transisi antara limposit kecil dan besar, karena terdapat kemiripan satu sama lain. keadaan ini jelas bila mempelajari sediaan ulas darah sapi. (2009, http://puskesmas-oke.blogspot.com/)



0 komentar:
Posting Komentar
"Ilmu kecil lebih berharga jika dibagikan daripada ilmu besar yang hanya disimpan sendiri"
Mari membantu menjawab atau kasih komentar