Tanya *


Uji Kadar CO2 pada Hewan akuatik


Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini. (2009, http://id.wikipedia.org/)
Dalam percobaan ini kita akan mencoba mengetahui berbagai reaksi tersebut pada Pisces. Kita mencoba mengukur kadar CO2 yang dihasilkan oleh hewan akuatik. Preparat yang kita gunakan adalah Ikan lele. Kita menggunakan Ikan lele karena Ikan lele memiliki daya tahan terhadap suhu yang berbada dengan lingkungan biasanya. Ikan lele merupakan ikan yang hidup di lingkungan berlumpur berarti mempunyai labirin yang merupakan perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur. Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi kekurangan oksigen (2009, http://tedbio.multiply.com/). Sehingga mereka lebih bisa bertahan walaupun dalam lingkungan yang kekurangan Oksigen.
Pada eksperiment ini kita membentuk 4 kelompok kerja. 3 kelompok Eksperiment dan 1 kelompok kontrol. Masing masing eksperiment kita menyediakan 3 botol. Pada praktikan kontrol masing-masing botol diisi dengan akuades, air suhu 25-27 dan air suhu 30-35. Kemudian masing-masing botol dibiarkan selama 30 menit. Setelah benar-benar 30 menit kita tambahkan indikator pp kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,04%. titrasi dihentikan jika sudah terbentuk warna Pink. Indikator pp digunakan untuk menimbulkan warna pada saat titrasi dengan NaOH. Titrasi dengan NaOH ini untuk mengetahui kadar CO2 dalam larutan. Titrasi pada kelompok eksperiment menghabiskan banyak NaOH namun tetap tidak terjadi perubahan warna. Hal ini disebabkan kekurangan Indikator pp. Hal ini terlihat setelah penambahan pp langsung terjadi perubahan warna (dari bening menjadi pink).
Pada kelompok eksperiment masing-masing kelompok menyiapkan larutan akuades, air suhu 25-27 dan air suhu 30-35. pada percobaan ini kita melakukan 3 kali pengulangan. Kemudian masing-masing memasukkan ikan lele pada botol masing-masing dan ditunggu selama 30 menit. Dalam 30 menit ini reaksi ikan lele pada suhu ruangan adalah biasa saja. Pada suhuu dingin mereka lebih banyak diam dan kulitnya kelihatan biru. Sedangkan pada suhu tinggi mereka bereaksi loncat-loncat seolah ingin keluar dari botol dan kulit mereka kelihatan merah. Setelah benar-benar 30 kita memberi perlakuan yang sama seperti pada kontrol dan Kemudian kita catat hasilnya dan menghitung Respiration rate atau Respirasi rata-rata selama 30 menit percobaan kita. Respiration rate merupakan kadar CO2 yang dihasilkan tiap satuan waktu. Rumus yang digunakan untuk menghitung Respiration rate adalah :
Respiration rate = E-k/BB.t
Keterangan :
E = Mikromol CO2 Eksperiment (ml)
K = Mikromol CO2 kontrol (ml)
BB = Berat badan (Kg)
t = Waktu (Jam)
Hasil dari perhitungan ini merupakan kadar CO2 yang dihasilkan oleh ikan lele selama 30 menit. Hasil yang kita peroleh pada suhu lingkungan memiliki kadar CO2 yang paling banyak. Hal ini dimungkinkan karena mereka lebih nyaman pada suhu lingkungan. Pada suhu dingin mereka terlihat lebih banyak diam dan kulit mereka terlihat biru karena mereka merasa tidak cocok dengan lingkungan itu. Ini adalah cara yang digunakan ikan lele untuk homeostasis pada lingkungan suhu dingin. Pada suhu mereka banyak bergerak bahkan ingin keluar dari botol. Hal ini disebabkan karena kulit iritasi terhadap suhu yang terlalu panas. Hal ini dapat dilihat dari kulit mereka terlihat merah.

0 komentar:

Posting Komentar

"Ilmu kecil lebih berharga jika dibagikan daripada ilmu besar yang hanya disimpan sendiri"
Mari membantu menjawab atau kasih komentar

 
Copyright © 2011 Tanya Biologi | Design by Anugrah Pasau | Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia
Google Pagerank