Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. (2009, http://id.wikipedia.org/ )
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. (2009, http://id.wikipedia.org/ )
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa
Glikogen (atau pati otot)) adalah sejenis polisakarida yang fungsi utamanya adalah sebagai penyimpan energi cadangan bagi sel hewan. Glikogen adalah polimer dengan monomer penyusunnya adalah glukosa. Fungsi senyawa ini dapat dianalogikan dengan pati. Secara struktural, glikogen serupa dengan salah satu penyusun pati, amilopektin, namun lebih rapat percabangannya. Apabila pada amilopektin percabangan terjadi setiap 24 hingga 30 satuan glukosa, pada glikogen percabangan terjadi setiap 8 hingga 12 satuan. (2009, http://id.wikipedia.org/ )
Glikogen ditemukan dalam bentuk granula dalam sitosol di sejumlah jaringan, terutama pada otot dan berperan penting dalam siklus glukosa. Selain di otot, glikogen dapat dijumpai pada banyak sel lain, seperti hati, otak, dan darah. Glikogen memberi cadangan energi yang dapat cepat tersedia untuk memenuhi kebutuhan segera glukosa, meskipun tidak sebanyak yang dapat dsediakan oleh cadangan energi lain, lemak (trigliserida). Hanya glikogen yang disimpan pada sel-sel hati yang tersedia bagi organ lain
Glikogen ialah sejenis polimer glukosa dan merupakan karbohidrat simpanan yang terdapat dalam tisu haiwan dan mikroorganisma. Kira-kira 1-2% berat basah otot rangka dan 10% berat basah hati ialah glikogen. Glikogen mempunyai struktur yang bercabang-cabang. Bilangan unit glukosa antara cabangan adalah antara hingga 10 unit. Pada titik cabang terdapat ikatan glikosida α-1:6. Unit-unit glukosa dalam satu rantai linear dihubungkan oleh ikatan glikosida α-1:4. Setiap cabangan luar mengandngi 12-18 unit glukosa. (2009, http://id.wikipedia.org/ )
Dalam molekul glikogen, terdapat hanya satu hujung penurun dan banyak hujung bukan penurun. Biasanya hujung penurun terdapat di bahagian dalaman molekul dan oleh itu glikogen tidak dapat menunjukkan sifat penurunan apabila diuji dengan larutan Fehling atau Benedict. Sebanyak 93% daripada ikatan glikosida dalam molekul glikogen adalah jenis α-1:4, manakala 7% adalah ikatan glikosida jenis α-1:6. Molekul glikogen biasa disintesiskan pada protein primer yang kemungkinannya ialah enzim glikogen sintase. Darjah percabangan dalam struktur glikogen adalah lebih tinggi jika dibandingkan dengan amilopektin kanji (http://wapedia.mobi/ms/Glikogen).
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%) (http://warnadunia.com/jurnal-tentang-karbohidrat-lemak-serta-protein).
Polisakarida penyimpan yang paling penting di alam adalah pati, yang khas bagi sel tanaman, dan glikogen pada sel hewan. Pati dan glikogen terdapat di dalam sel dalam bentuk gumpalan besar atau granula. Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada sel hewan, seperti pati pada sel tanaman. Seperti amilopektin, glikogen merupakan polisakarida bercabang dari D-glukosa dalam ikatan α(1 → 4), tetapi pada glikogen, lebih banyak terdapat percabangan dan strukturnya lebih kompak. Ikatan pada percabangan adalah α(1 → 6). Glikogen terutama banyak terdapat di dalam hati, dapat mencapai 7 % berat basah, glikogen juga terdapat pada otot kerangka. Di dalam sel hati, glikogen ditemukan sebagai granula besar – besar, yang merupakan kumpulan dari granula yang lebih kecil, yang merupakan molekul glikogen bercabang tinggi dengan berat molekul rata – rata beberapa juta. Granula glikogen tersebut juga mengandung enzim – enzim yang menjalankan sintesa dan degradasi glikogen (Lehninger,1982)



0 komentar:
Posting Komentar
"Ilmu kecil lebih berharga jika dibagikan daripada ilmu besar yang hanya disimpan sendiri"
Mari membantu menjawab atau kasih komentar